RESENSI novel "SI ANAK CAHAYA" karya Tere Liye

RESENSI NOVEL "SI ANAK CAHAYA"  karya Tere Liye

 

Judul : Si Anak Cahaya

Pengarang : Tere Liye

Penerbit : Republika penerbit

Tebal buku : 418 halaman

Novel ini bercerita mengenai gadis desa bernama Nurmas, ia hidup bersama kedua orang tua beserta adik laki-lakinya yang masih sangat kecil. Dengan kehidupan pada masa awal kemerdekaan disertai dengan kondisi desanya yang sangat jauh dari pusat kota membuat fasilitas pendidikan serta ketersediaan tranportasi di daerahnya cukup terbatas. Nurmas menjalani keseharian dan masa sekolahnya di bangku sekolah dasar penuh dengan suka maupun duka ditambah dengan kehadiran teman dan sahabat yang ia punya. 

Hari demi hari kejadian-kejadian menyenangkan, sedih, bahkan menegangkan sekalipun pernah ia lalui.  Bahkan, ada peristiwa dimana para tentara datang untuk merekrut pemuda dari desanya itu. Persahabatan dan konflik antar teman, penduduk desa, hingga keluarga terdapat dalam buku ini. Hingga pada suatu ketika terdapat suatu peristiwa dimana seluruh penduduk desa berada di bawah tawanan orang yang ingin menyebar pemahaman komunis dan saat itu hanya Nurmas satu-satunya harapan bagi mereka. Berkat tekad dan keberanian Nurmas, ia berhasil menyelamatkan penduduk desa dan mendapat panggilan si anak cahaya. 

Sejatinya ini buku yang mempunya banyak kelebihan, mulai dari segi alur cerita, penokohan hingga ilustrasi sampul buku. Setiap bab menceritakan kejadian dan peristiwa baru yang tentunya menarik dan menambah pandangan mengenai bagaimana kehidupan di desa pada masa itu. Terdapat beberapa istilah baru pada catatan kaki yang tentunya menambah pengetahuan dan menjadi keunikan sendiri dari latar belakang ceritanya.  Peristiwa-peristiwa yang diceritakan juga tidak tertebak terutama pada bagian klimaks di akhir novel. Selain itu,  terdapat nasihat dan pelajaran yang dapat dipetik serta dilengkapi unsur komedi yang menyegarkan cerita.Ilustrasi sampul menggunakan warna yang lembut dan cukup menggambarkan makna dari buku ini beserta ukuran huruf yang nyaman untuk dibaca. 

Kekurangannya mungkin dalam pembawaan konflik dapat lebih cepat ke inti supaya pembaca tidak bosan dan lupa dengan situasi sebenarnya yang sedang terjadi. 

Buku ini sangat direkomendasikan untuk dibaca selain serial "si anak" lainnya, selain bahasa yang mudah dipahami, terdapat selipan peristiwa awal kemerdekaan serta kehidupan Nurmas yang terasa dekat di kehidupan anak Indonesia.